Cara Mengganti template di BLOG

Buat kamu2 yang sudah bosan dengan template yang di sediakan oleh blogger yg tampilannya standard, sekarang hal itu bisa di Solving dengan mudah kok. Disini aku (Mas Masrur)yg ganteng ni.... he...he..Gr..bngetz, akan memberikan cara bwuat para maniak blogger pemula semua OK.... peace .....!
udahan ah.. pembukaanya langsung ke pokok permasalahannya saja.
langkah-langkahnya yaitu:

  1. Pastikan yuuu semua sudah log in di blogger
  2. Download template diisni, klu udah..di dounloud, dah belum..? sudah kan. Pd file ini bentuk filenya itukan kan masih bentuk ZIP, !!! extract dulu filenya supaya menjadi file xml., caranya "klik kanan file kemudin pilih extract file. ok
  3. Langkah berikutnya klik tataletak pada blog anda, pilih edit HTML kemudian unggah file yg kamu sudah download tadi
  4. Klik simpan template.. mudah kan
sekarang kamu ngg' bosan lg kan..kan...!!!tapi perlu diketahui jika kamu memasukkan template baru ini, otomatis widget2 yg sudah kamu pasang akan hilang,




Hari Jumat itu, kepalaku agak pusing, mungkin akibat jatuh dari sepeda pancal 4 bulan yang lalu kambuh. Kendaraan sudah ku hidupkan. ”Bu .... bu, sebentar ” panggil teman guru. ” Wonten punopa ?” jawabku. Aku turun, dan kembali masuk keruang guru. Ternyata waktu jam pelajaran teman guru tadi ada anak membawa HP yang berisi gambar porno, dilihat bersama teman sebangkunya. ”Oh ... ” pusingku langsung hilang. Dan terjadi dialog, diskusi, tukar informasi antara bapak/ibu yang ada diruang guru tersebut. Akhirnya terekam cerita sebagai berikut:

Keluhan orang tua juga terekam antara lain anak pulang kerumah sampai larut malam, tidak belajar, bangun tidur pagi sering terlambat, naik kendaraan motor kebut-kebutan, keluhan bapak/ibu guru antara lain siswa sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah, selalu ngantuk, clometan pada waktu proses pembelajaran, membolos sekolah, merokok, penggunaan obat-obat terlarang, sering terjadi kekerasan di dalam kelas, sekolah, dan mengkompas teman satu sekolah, serta hampir setiap hari pemberitaan seperti yang diwartakan di mass media misalnya Jawa Pos adanya penyalahgunaan narkoba, perdagangan anak dibawah umur, kekerasan, HP nya diisi gambar-gambar porno . dan sebagainya tersebut, merupakan bentuk kenakalan remaja. Timbul pertanyaan siapa yang paling bertanggung penanggulangan kenakalan remaja tersebut ?

Kenakalan Remaja
Membicara Penanggulangan Kenakalan Remaja, tidak terlepas apakah dimaksud dengan kenakalan remaja itu. Juvenile de linquency (kenakalan remaja) adalah gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Juvenile = anak-anak, anak muda, ciri/karakteristik pada masa muda, sifat-sifatnya khasnya pada pereode remaja, sedang Delinquency artinya mengabaikan, terabaikan yang kemudian diperluas menjadi jahat, pengacau, penteor dan sebagainya.

Penyebab Kenakalan Remaja
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal

Siapa yang paling bertanggungjawab terjadi kenakalan Remaja ?

Tanggungjawab siapakah pengasuhan anak ? kunci jawabnya terletak pada orang tua, wali dan keluarga (U no. 23.th 2002 tentang Perlindungan Anak: pasal 13). Banyak remaja mengalami masa remaja yang paling membingunkan, tidak seorangpun yang dapat diajak atau dirasa layak dipercaya untuk membicarakan masalahnya yang dihadapinya. Ketika remaja mulai memikirkan cita-cita, harapan, keinginan-keinginannya ia mulai menyadari masalah-masalah muncul ketika ia mencoba untuk mengintegrasikan antara keinginannya dan keinginan orang –orang disekitarnya. Apabila kebingungan remaja tidak difahami oleh orang tuanya, maka kemungkinan mereka menjadi remaja yang berilaku delinquency. Pada saat inilah orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk menolong supaya mereka tidak salah jalan.

Akan tetapi celakanya si-remaja sedang membutuhkan kehangatan orang tuanya, untuk curhat mengenai masalahnya, si-orang tua tidak ada disampingnya. Orang tua mencari nafkah untuk menghidupi anak-anak dan mereka dititipan pada nenek atau keluarga lainnya. Para orang tua mengakais ringgit, dolar dinegeri orang. Kalaupun kedua orang tuanya ada, mereka pisahan, keluarganya berantakan. Dan untuk pembenaran mereka biasanya berkata: ”Untung masih ada nenek, ada bibi, ada bude, ada .....” . Akibat yang fatal sianak curhatnya ke teman-teman sebaya..dan seterusnya dapat ditebak apa yang akan terjadi.
Yang terjadi pada si-anak ….. anak mempunyai uang kiriman uang dari ortu, mereka diberi fasilatas HP, kendaraan dan mulailah embrio kenakalan terjadi antara lain berbentuk:
Berbohong karena pulang terlambat
Membolos sekolah
Begadang
Merokok
Minum-minuman keras
Narkoba – biasanya dimulai dari pil double L – Leksotan
Berkelai dengan teman sekelas - antar sekolah
Mengkompas teman sekelasnya
HP berisi gambar-gambar porno
Dan seterusnya

Kalau sudah itu terjadi maka tanggungjawab akan beralih dari orang tua kepada ibu/bapak guru (sekolah), oleh sebab peran guru dapat dikatakan sebagai orang tua kedua dan menjadi tumpuan untuk mencetak generasi bangsa yang bisa diandalkan yaitu generasi yang sholeh dan sholekah.

AYO BELAJAR ANAK BANGSA !

KONTROVERSI UJIAN NASIONAL DALAM KACA MATA PSYKOLOGI

KONTROVERSI UJIAN NASIONAL DALAM KACA MATA PSYKOLOGI 2010/01/15
Posted by Imam Masrur in Pendidikan.
trackback

Keputusan Mahkamah Agung (MA) tentang pelarangan ujian nasional bagi siswa karena melanggar undang-undang patut diacungi jempol. Kita selaku masyarakat Indonesia yang selalu menginginkan negeri ini menjadi negeri yang disegani dan mampu bersaing dalam kancah pegaulan dunia dibidang pendidikan, sering dibuat bingung dengan berbagai kebijakan pejabat, terutama dibidang pendidikan. Kita kadang bertanya dalam hati, apakah keputusan yang dibuat untuk kemajuan pendidikan atau sekedar menciptakan proyek untuk memenuhi pundi-pundi keuangan pribadi dan golongan.

Memang keinginan untuk menggelar ujian nasional dengan alasan meningkatkan motivasi belajar mengajar para guru dan siswa. Karena menurut pemahaman mereka yang pro ujian nasional, bahwa adanya ujian nasional dengan standar yang ditetapkan departemen pendidikan akan dapat memotivasi sekolah dalam hal ini para guru dan siswa untuk mengajar dan belajar lebih giat. Tapi menurut saya pemikiran seperti ini tidaklah adil, karena mereka tidak pernah berfikir apakah selama ini pemerataan fasilitas dan kualitas guru sudah diberikan. Seharusnya pertanyaan tersebut menjadi acuan bagi mereka dalam membuat kebijakan untuk kemajuan pendidikan.

Mencermati hal ini penulis ingin memandang kontroversi ujian nasional dari kaca mata ilmu psykologi. Beberapa ahli psykologi mengatakan bahwa motivasi manusia untuk belajar datang dari keinginan mereka untuk ingin tahu, mengerti dan keinginan mengembangkan diri. Jadi motivasi yang mucul dalam diri siwa untuk belajar tidak datang dari nilai yang mereka peroleh pada akhir proses pembelajaran, tapi muncul dari kesenangan dan keaktifan mereka selama proses pembelajaran (internal motivation). Selain itu motivasi dari luar (eksternal motivation) juga ikut mempengaruhi, dimana siswa dapat termotivasi melalui adanya penghargaan (reward), tapi tidak akan termotivasi melalui sangsi (punishment).

Tiori psykologi ini telah digunakan secara meluas di negara-negara skandinavia dalam merancang sistem pendidikan mereka, salahsatunya Fillandia yang dikenal sebagai negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia. Dalam pemikiran mereka bahwa kemajuan pendiikan akan diperoleh apabila keinginan siwa untuk belajar bisa ditingkatkan dan keinginan belajar ini bisa dihasilkan bila siswa memiliki ketertarikan dan motiviasi terhadap proses pembelajaran. Memang mereka juga masih mengenal sistem nilai dalam proses pembelajaran, tapi hanya digunakan untuk mengetahui perkembangan siswa sehingga dapat mengevaluasi proses pendidikan.

Mencermati tiori psykologi ini dalam hubungannya dengan kontroversi ujian nasional yang saat ini sedang marak-maraknya diperbincangkan dan didiskusikan, maka muncul tiga pertanyaan yang akan penulis bahas dalam tulisan ini, yaitu seberapa seriuskah para pengatur kebijakan pendidikan di negeri ini untuk merancang sistem dan proses pendidikan yang menyenangkan dan mampu meningkatkan motivasi belajar siwa?, apakah fasilitas dan kualitas pendidikan sudah merata di semua sekolah di negeri ini?, dan apakah mereka yang tidak lulus ujian nasional akan termotivasi untuk kembali balajar demi kelulusan di tahun berikutnya?. Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dikaji lebih mendalam kalau kita ingin mendapatkan hasil pendidikan yang lebih berkualitas.

Berbicara masalah pendidikan bukan hanya berbicara masalah peningkatan anggaran, tapi lebih kepada adanya masterplan tentang tata kelola pendikan dan sumber daya yang akan dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Seberapa besarpun anggaran yang diplotkan untuk bidang pendidikan tidak akan punya arti apa-apa bila para pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan di bidang pendidikan masih berwatak koruptif dan manipulatif. Mereka akan lebih cendrung memandang pengelolaan pendidikan pada struktur bukan substansi. Dalam arti pengelolaan pendidikan akan dihitung melalui berapa banyak anggarakan pendidikan yang bisa dihabiskan, tapi mereka tidak pernah mau tau bagaimana hasil dari proses pendidikan. Bahkan hasil pendidikan akan cendrung dilaporkan dalam bentuk puisi-puisi cinta dan angka-angka untuk mempertahankan kredibilitas pribadi dan golongan serta memuaskan opini publik.

Seharusnya sistem pendidikan lebih ditekankan pada pelaksanaan proses pendidikan, seperti peningkatan dan pemerataan kualitas pengajar, peningkatan fasilitas belajar, perpustakaan dan laboratorium. Proses belajar dirancang lebih atraktif dan edukatif yang mengacu kepada peningkatan ketrampilan bukan hanya intelektual. Proses belajar harus mampu memotivasi siswa untuk belajar mandiri tidak hanya bergantung kepada pengajar sebagai sumber ilmu, namun siswa harus termotivasi untuk mengembangkan pengetahuannya melalui berbagai sumber bacaan. Serta yang paling penting adalah merubah pola pikir siswa bahwa belajar bukan hanya sekedar lulus dan mendapat nilai bagus, tapi belajar harus mampu merubah prilaku untuk kehidupan lebih bagus.

Di negara-negara skandinavia pengembangan proses pembelajaran diarahkan pada empat faktor. Pertama bagaimana siswa mendapat kesenangan dan kebebasan dalam belajar (flyt). Siswa tidak terikat oleh patokan nilai yang harus dicapai, tapi mereka dibuat lebih menyukai, memiliki rasa kepuasan dan sikap optimis terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Kedua autonomi dimana pelajaran dirancang secara menarik, mampu mempengaruhi pola pikir dan dapat meningkatkan daya imajinasi siswa sehingga mereka akan lebih kreatif dan mandiri dalam proses pembelajaran.

Ketiga adalah proses pembelajaran yang berbasis kompetensi, dimana penyusunan kurikulum dan rencana pengajaran lebih mengarah kepada peningkatan ketrampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga setiap lulusan diharapkan memiliki kompetensi dalam pengembangan hidup. Dan yang terakhir adalah tanggung jawab (tilhørighet), dimana proses pembelajaran dirancangn supaya siswa punya tanggung jawab terhadap kompetensi yang dimiliki yang didasari pada kebajikan dan moralitas sehingga mampu meningkatkan motivasi untuk berkarya dalam kehidupan dari pada hanya sekedar prestasi atau nilai akhir.

Rancangan sistem pendidikan seperti inilah yang telah membuat negara-negara skandinavia kian unggul dalam bidang pendidikan terutama pendidikan dasar dan menengah, disamping memang anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah sangat memadai.

Anggaran pendidikan tidak hanya sekedar jumlah, tapi harus efektif dan tepat sasaran. Pemerataan tentu harus menjadi dasar pemikiran dalam pendistribusian anggaran, sehingga semua sekolah akan mampu meningkatkan mutunya dalam mengejar ketertinggalan. Kebebasan daerah dalam mengatur otonomi pendidikan harus dibuka seluas-luasnya, sehingga daerah mampu merancang pendidikan sesuai kearifan lokal. Keinginan inilah yang juga sempat diperdebatkan dalam rapat masyarakat Aceh se dunia (WAA) di Denmark. Mereka tidak hanya menuntut otonomi pendidikan, tapi menuntut supaya Aceh membuat sistem pendidikan tersendiri yang tidak terikat dengan Jakarta. Keinginan ini tentu dengan asumsi, mengatur sistem pendidikan dalam daerah yang lebih kecil jauh lebih mudah dari megatur pendidikan secara nasional yang sering berubah-ubah.

Selain itu angaran pendidikan juga harus diarahkan pada pengembangan proses pembelajaran dari pada hanya membangun gedung-gedung sekolah yang megah. Pengembangan kurikulum, guru, pemerataan fasilitas pustaka dan laboratorium harus menjadi perioritas, kalau memang ingin menuntut mutu pendidikan yang lebih bagus.

Tentang pertanyaan apakah siswa yang harus mengulang ujian nasional karena tidak lulus akan memiliki motivasi ganda, tentu perlu penelitian lebih lanjut. Namun dalam kaca mata psykologi tidak ada indikasi bahwa punishment mampu meningkatkan motivasi. Sehingga para pengatur kebijakan harus kembali berfikir apa perlakukan yang harus diberikan untuk mereka selama penantian tahapan ujian selanjutnya, misalnya memberi pelatihan ketrampilan bersamaan dengan penguatan pengetahuan terhadap pelajaran yang akan diujiankan.

Akhirnya kalau pembenahan sistem dan proses pendidikan telah dilakukan dengan baik, pengembangan kualitas guru dan pendistribusian fasilitas pendidikan sudah merata di seluruh negeri, baru pemerintah bisa menuntut kualitas pendidikan melalui patokan nilai hasil ujian nasional. Kalau merasa belum cukup, jangan bermimpi disiang bolong karena mimpi anda akan membebani rakyat miskin di pelosok negeri. Jadi yang diperlukan oleh pengatur kebijakan adalah berfikir logis, bijak dan memenuhi rasa keadilan. Jangan lagi berfikir fragmatis dan instan karena itu akan menghancurkan harapan anak negeri yang butuh kemajuan.

Kata-kata Mutiara

KATA-KATA MUTIARA

"Cinta hanya akan indah pabila berpondasikan kasih sang pencipta…. Karena Cinta berasal dari-Nya… Dan cinta yg paling utama adalah cinta kepada sang pencipta cinta…"

"Perut yang penuh akan menyebabkan otak sulit berpikir".

"Keyakinan merupakan suatu pengetahuan di dalam hati, jauh tak terjangkau oleh bukti" (Kahlil Gibran, Pujangga)

"Murid yang dipersenjatai dengan informasi Akan selalu memenangkan pertempuran."
(Meladee McCarty)

"Orang setiap hari makan dari mulut ke bawah, mengisi perutnya. Apakah sudah setiap hari makan dari mulut ke atas, mengisi otaknya." (belajar) ?

"Imajinasi jauh lebih penting dari pada pengetahuan."
(Imagination is more important than knowledge.)~ Albert Einstein

"Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama"

"Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya."

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Hanya orang yang berani gagal total yang akan meraih keberhasilan total (John F Kennedy)

Hampir 95 persen segala sesuatu yang Anda pikirkan dan rasakan adalah kebiasaan dan otomatis, ditentukan oleh perilaku-perilaku dan pengalaman-pengalaman di masa lalu”

“Bangunlah sebuah sikap berterima kasih. Katakan “terima kasih” pada setiap orang untuk segala sesuatu yang mereka lakukan untuk Anda. Ini adalah investasi terhadap peluang jutaan dolar tanpa modal”

“Orang-orang yang sehat dan bahagia adalah mereka yang menghadapi kenyataan-kenyataan hidup mereka secara langsung. Namun tidak berharap hal itu berubah secara langsung.”

"Kita patut berkorban supaya orang lain juga merasai kemanisan hidup."

"Keruntuhan keluarga telah melahirkan generasi yang lemah ~ Rahmohan Ghandi"

"Rahsia untuk berjaya ialah menghormati orang lain"

":Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan dan keamanan"

"Kecemerlangan sebenar adalah apabila kamu dihentam sehingga bertekuk lutut, tetapi mampu melantun kembali."

"Di sebalik keindahan rumah tersergam, disebalik senyum dan tawa, seseorang insan itu mungkin dilanda kepahitan dan kekecewaan yang tidak diketahui orang lain."


“Mengapa sampai sekarang Anda belum mencapai tujuan-tujuan Anda? Apa alasan-alasan yang sering Anda pakai, dan bagaimana alasan-alasan itu menahan Anda dari kemajuan?”



Keluarga Yang Bahagia Dunia Dan Akhirat


masyarakat adalah cerminan kondisi keleuarga, jika keluarga sehat berarti masyarakatnya juga sehat. Jika keluarga bahagia berarti masyarakatnya juga bahagia. Ada5 pilar untuk membentuk keluarga sakinah diantaranya sebagai berikut.1. Dalam keluarga itu ada mawaddah dan rahmah (Q/30:21). Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu dan "nggemesi", sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga, sebaliknya, rahmah, lama kelamaan menumbuhkan mawaddah.2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu(a) menutup aurat,(b) melindungi diri dari panas dingin, dan(c) perhiasan.Suami terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika isteri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan isteri, jangan terbalik di luaran tampil menarik orang banyak, di rumah "nglombrot" menyebalkan.3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya.4. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst);(a) memiliki kecenderungan kepada agama,(b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,(c) sederhana dalam belanja,(d) santun dalam bergaul dan(e) selalu introspeksi.5. Menurut hadis Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar'i), yakni(a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah),(b) anak-anakyang berbakti,(c) lingkungan sosial yang sehat , dan(d) dekat rizkinya.

http://i838.photobucket.com/albums/zz301/bintichoiru/Image005.jpg />